PRAKTIKUM 1
Hari/Tanggal Praktikum: Kamis, 25 Agustus 2016
Judul Praktikum: Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Tujuan Praktikum: Mengamati perbedaan reaksi eksoterm dengan reaksi endoterm
Teori: Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh: membakar minyak dan nyala api unggun.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh: asimilasi dan fotosintesis.
Alat dan Bahan:
Pupuk urea (CO(NH2)2)
Karbida (CaC2)
Aquades
Gelas kimia
Termometer
Sendok kecil
Batang pengaduk
Bros tabung reaksi
Serbet atau tisu
Cara Kerja:
Masukkan 200 mL air kedalam gelas kimia, ukur suhunya.
Masukkan bongkahan CaC2 kedalam gelas kimia, ukur suhunya.
Lakukan percobaan 1 dan 2 diatas dengan menggunakan urea.
Tabel Pengamatan:
ReaksiReaktanSuhu (oC)
1Air29o
2Air + CaC232o
3Air30o
4Air + CO(NH2)225o
Pertanyaan:
Bagaimana perubahan suhu dari reaksi 1 ke reaksi 2?
Bagaimana perubahan suhu dari reaksi 3 ke reaksi 4?
Pilihlah dari semua reaksi tersebut kedalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm!
Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada reaksi 2 dan 4!
Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas!
Jawaban:
Reaksi 1 ke reaksi 2, mengalami kenaikan suhu
Reaksi 3 ke reaksi 4, mengalami penurunan suhu
Reaksi 2 termasuk reaksi eksoterm karena air + karbida (sebagai system) membebaskan kalor sehingga gelas kimia (sebagai lingkungan) menjadi panas.
Reaksi 4 termasuk reaksi endoterm, karena air + urea (sebagai sitem) menyerap kalor dari gelas kimia (sebagai lingungan) sehingga gelas kimia menjadi dingin.
Persamaan reaksi:
Reaksi 2: CaC2 + 2 H2O C2H2 + Ca(OH)2
Reaksi 4: CO(NH2)2(s) + H2O(l) CO(NH2)2(aq) + H2O(l)
Contoh reaksi eksoterm: larutan air dan karbida pada gelas kimia
Contoh reaksi endoterm: larutan air dengan urea pada gelas kimia
Diketahui Guru Pembimbing Binjai, 25 Agustus 2016
Praktikan
(Ilpanetty, S.pd) (Sania Nur Mulia)
Praktikum 2
Hari/Tanggal Praktikum: 9 September 2016
Judul Praktikum: Perubahan Entalpi Reaksi Dalam Kalorimeter Sederhana
Tujuan Praktikum: Menentukan ∆H reaksi antara HCl dan gula. Antara glukosa dengan air menggunakan calorimeter sederhana.
Teori: Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan didalam gelas. Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara system dan lingkungan sehingga kalor reaksi dapat dirumuskan:
qreaksi = -(qsistem + qkalorimeter)
Alat dan bahan:
Kalorimeter sederhana
Termometer
Gelas kimia
100 mL air
100 mL larutan glukosa
Cara Kera:
Masukkan 100 mL air kedalam calorimeter sederhana, tutup rapat dan catat suhunya
Masukkan 100 mL larutan glukosa kedalam gelas ukur dan catat suhunya
Tentukan suhu awal dengan menghitungsuhu rata-rata antara air dengan larutan glukosa
Tuangkan larutan glukosa kedalam calorimeter sederhana yang berisi air
Aduk rata campuran tadihitumg suhu campuran sebagai suhu akhir
Hasil pengamatan:
suhu air = 30°C
suhu larutan = 24°C
suhu rata-rata / awal = 22°C
kenaikan suhu = 3°C
Pertanyaan:
Berapakah kenaikan suhu yang terjadi pada kedua larutan dalam calorimeter sederhana?
Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air (4,2 J/g°C). hitunglah perubahan entalpi reaksinya!
Tulislah persamaan termokimia reaksi tersebut!
Termasuk jenis reaksi apakah persamaan termokimia tersebut?
Gambarkan diagram tingkat energinya!
Buat kesimpulan dari percobaan diatas!
Jawab:
∆T = T2 – T1
= 25°C - 22°C
= 3°C
Dik: V = 200 mL
m = 200 mL x 1 gr/mL = 200 gr
Jawab: Q = m . c. ∆T
= 200 . 4,2 . 3
= 2.520 J = 2,52 kJ
∆H=q reaksimol= -2,52 kJo,1 = -25,2 kJ
C6H12O6 + H2O C6H12O6 ∆H = -25,2 kJ
Reaksi eksoterm karena hasil q reaksi adalah negatif dan terjadi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan
Kesimpulan:
Larutan air = 20°C
Larutan glukosa = 24°C
∆T = 3°C
C6H12O6 + H2O C6H12O6 ∆H = -25,2 kJ
Diketahui Guru Binjai, 30 September 2016
Pembimbing Praktikan
(Ilpanetty, S.pd) (Sania Nur Mulia)
Praktikum 3
Hari/tanggal Praktikum: Jum’at, 9 September 2016
Judul Praktikum: Molaritas
Tujuan Praktikum: Membuat larutan NaOH 5M
Teori: Molaritas menyatakan konsentrasi dari suatu larutan yang menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
M=nV atau M= gMr × 1000V
Contoh soal:
Jika 2 gr NaOH (Mr=40) dilarutkan dalam air hingga 250 mL, tentukan kemolaran larutan tersebut!
Jawab: Cara 1
n= gMr= 240= 0,05 mol
M= nV= 0,050,25=0,2 M
Cara 2
M= gMr× 1000V= 240 ×1250 × 1000 mL1=0,2 M
Alat dan Bahan:
Gelas kimia
Labu ukur
Pipet tetes
Botol zat
Timbangan
NaOH
Cara Kerja:
Timbanglah NaOH yang akan dibuat sebanyak 50 gr
Masukkan air ke labu ukur dibawah 250 mL (mencapai 250 mL)
Masukkan NaOH kedalam labu ukur
Tambahkan air menggunakan pipet tetes kedalam labu ukur yang telah berisi NaOH sampai 250 mL
Aduk rata
Tuangkan larutan NaOH 5M kedalam botol zat
Tutup rapay dan beri label nama
Simpan ditempat suhu kamar
Kesimpulan:
Dik: g = 50 gr
Mr = 40
Jawab:
n= gMr= 5040=1,2 mol
M=nV= 1,250,25=5 M
Diketahui Guru Binjai, 30 September 2016
Pembimbing Praktikan
(Ilpanetty, S.pd) (Sania Nur Mulia)
Praktikum 4
Hari/Tanggal Praktikum: Kamis, 3 November 2016
Judul Praktikum: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Tujuan Praktikum: Mengamati pengaruh konsentrasi luas permukaan terhadap laju reaksi
Teori: Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Laju reaksi menyatakan perubahan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Persamaan laju reaksi dapat ditulis:
v = k [A]x [B]x
Alat dan Bahan:
Tabung reaksi
Stopwatch
Neraca analitis
Mg, larutan HCl
Batu kapur
Pembersih
Kain lap
Cara Kerja:
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Siapkan 3 buah tabung reaksi masing-masing diberi nomor 1-3
Isilah tabung reaksi dengan larutan HCl 0,5 M sebanyak 5 mL
Masukkan kepingan Mg kedalam tabung reaksi
Hitung waktu reaksi dengan stopwatch pada saat kepingan logam Mg dimasukkan kedalam larutan sampai kepingan Mg habis bereaksi
Ulangi langkah tersebut untuk larutan HCl 1M dan 2 M pada tabung reaksi 2 dan 3
Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Isilah 2 tabung reaksi masing-masing dengan 20 mL larutan HCl
Timbanglah sebesar 5 gr bongkahan batu kapur kedalam tabung reaksi yang berisi larutan HCl yang pertama
Hitunglah waktu reaksi dengan stopwatch saat bongkahan batu kapur mulai dimasukkan kedalam larutan HCl sampai batu kapur berhenti bereaksi
Ulangi langkah tersebut menggunakan 5 gr serbuk batu kapur
Table Pengamatan:
Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Tabung reaksiPereaksiWaktu
1Kepingan Mg + HCl 0,5 M10 menit 26 detik
2Kepingan Mg + HCL 1M58,79 detik
3Kepingan Mg + HCl 2M30,90 detik
Percobaan 2: pengaruh reaksi terhadap laju reaksi
Tabung reaksiPereaksiWaktu
1Bongkahan batu kapur + CH2COOH
2Serbuk batu kapur + CH3COOH
Kesimpulan:Konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin cepat reaksi berlangung seperti reaksi pada tabung reaksi ke-3.
Persamaan reaksi: HCl + Mg MgCl2 + H2
Diketahui Guru Binjai, 30 September 2016
Pembimbing Praktikan
(Ilpanetty, S.pd) (Sania Nur Mulia)
……
Kalian juga bisa melihat laporan ini dengan format .docx atau .pdf
Format (.pdf)
<a href='https://drive.google.com/file/d/0B2-olaJS4BYqTXNPRkp4TTFRLUE/view?usp=drivesdk'title'Laporan Praktikum Kimia'>Laporan Kimia</a>
Format (.docx)
https://drive.google.com/file/d/0B2-olaJS4BYqTVpJZ0RVM2JLbGc/view?usp=drivesdk
Terimaksih sudah mampir, semoga bermanfaat^^
Komentar
Posting Komentar