Aku terbangun pagi-pagi sekali ketika hujan turun begitu derasnya disertai petir. Angin menusuk kulitku sehingga aku harus merapatkan selimutku dan memeluk erat-erat bantal gulingku. Bulu-bulu di tangan dan kakiku berdiri sesekali ketika angin melewati mereka. Ini hari libur. Jadi aku dapat istirahat semauku, memanfaatkan hari ini sebaik-baiknya. Aku baru akan kembali terlelap ketika ponsel ku bergetar. Dengan malas kuraih ponsel itu 'Siapa tahu penting.' pikirku. "Kau sudah bangun?" Begitulah isi pesan yang kuterima. "Sudah." balasku. Sepersekian detik setelah itu, ia --orang yang mengirimiku pesan-- meneleponku dengan video call. Kuangkat dan kulihat dengan jelas wajah pria yang sangat kurindukan. Kami berdua sama-sama sibuk sehingga jarang berkomunikasi, apalagi dia mendapat tugas ke luar kota. "Selamat pagi." ucapnya tersenyum. "Selamat pagi." ujarku tersenyum. "Maaf aku jarang menghubungi mu." "Maaf ak...